Ajaran Yesus adalah ajaran yang mendalam. Hati dan pikiran adalah tahapan awal yang harus dibenahi sebelum orang melangkah pada perkataan dan perbuatan. Bagi Yesus ketaatan kepada Firman Allah ialah ketaatan yang mendasar pada akar dan bukan sekedar kulit.
- Membunuh, bukan sekedar melakukan pembunuhan fisik, tetapi juga “membunuh” dengan kata-kata. Oleh sebab itu orang harus bijak mengendalikan lidahnya. (21-22)
- Ibadah, bukan sekedar hubungan vertikal dengan Sorga, tetapi juga horizontal dengan sesama manusia di Bumi. (23-24)
- Yesus mendorong orang bukan sekedar cinta damai, tetapi mau mengerjakan perdamaian. (25-26)
- Hati yang jahat sama jahatnya dengan tindakan kejahatan. (27-28)
- Pengendalian indera dengan baik dan kebijaksanaan dalam mengelola karya tangan (pekerjaan) tidak boleh disepelekan. Jangan biarkan tindakan kejahatan berlarut-larut dan kebaikan terabaikan. Pengabaian hanya akan memperburuk keadaan. (29-30)
- Ketaatan agama, perumusan legalitas agama tidak boleh digunakan untuk memuaskan diri sendiri atau menutupi moralitas yang bobrok, tetapi untuk memanusiakan manusia lain. (31-32)
- Di mata Allah, kejujuran adalah lebih baik ketimbang kemunafikan. (33-37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar