Silahkan berkunjung dan bergabung ke facebook HKBP Laut Dendang di FB-HKBPLD. Anda akan mendapatkan firman Tuhan setiap harinya berdasarkan Almanak HKBP dan juga ke Youtube HKBP Laut Dendang di Youtube-HKBPLD berita terkini seputar Gereja HKBP Laut Dendang. Semoga Blog, Facebook dan Youtube HKBP Laut Dendang ini bermanfaat. Dan bisa menjadi berkat bagi kita semua. Amin

Sabtu, 07 Juli 2018

3 Statement tentang Alkitab, kamu yang mana?

Ada setidaknya 3 (tiga) statement (pernyataan) yang umum dihubungkan dengan Alkitab, yaitu bahwa:
(1) Alkitab satu-satunya firman Allah,
(2) Alkitab salah satu firman Allah, dan 
(3) Alkitab bukan firman Allah.


Ketiga statement ini memiliki konsekuensinya masing-masing yang sangat penting untuk direnungkan sebagai bahan pertimbangan bagi kita untuk sungguh-sungguh mempercayainya. Mungkin saja Anda menganut statement (1), tetapi Anda tidak sungguh-sungguh tahu apa konsekuensinya. Atau bisa saja Anda menganut statement (2), tetapi Anda juga tidak sungguh-sungguh mengerti sejauh mana hal itu mempengaruhi setiap pandangan Anda terhadap Alkitab dan bahkan seluruh kitab-kitab lainnya.



Oleh karena itu, simaklah beberapa konsekuensi logis yang telah saya rincikan di bawah ini dari ketiga statement tersebut.
1. ALKITAB BUKAN FIRMAN ALLAH
Sungguh, saya tidak habis pikir jika ada orang Kristen yang menganggap bahwa Alkitab bukanlah Firman Allah. Apalagi jika ada yang berkata bahwa Alkitab hanyalah sebatas tulisan manusia, tanpa ada penghargaan special. Teolog-teolog liberal adalah kelompok yang meragukan Alkitab sebagai firman Allah. Selain teolog liberal, para atheis juga tidak menganggap Alkitab tersebut sebagai buku yang istimewa, melainkan sama mutunya dengan buku kuno lainnya. Sehingga, tanpa argumentasi yang panjang lebar, inilah konsekuensi statement pertama tersebut:
a)    berarti kitab lainlah yang merupakan firman Allah
Secara sederhana bisa dikatakan bahwa jika Alkitab bukan firman Allah, maka kitab lainlah firman Allah. Tetapi, mungkinkah ada kitab lain yang lebih layak disebut firman Allah selain Alkitab? Saya pikir tidak ada! Sebab hanya Alkitablah yang bisa memenuhi kriteria untuk disebut sebagai firman Allah. Kriteria dimaksud adalah mengenai kesanggupan Alkitab dalam kesesuaiannya dengan sifat-sifat penulis agungnya (Allah). Sifat tersebut adalah kemahatahuan Allah, kemahabenaran Allah, kemahakudusan Allah, dan kemahaadilan Allah.
§ Kemahatahuan Allah, sebelum Galileo berhasil membuktikan bahwa bumi itu bulat (pada tahun 1609), orang-orang sebelumnya percaya bahwa bumi itu datar! Namun, sekitar 300-an tahun yang lalu Alkitab telah menyatakan bentuk bumi kepada nabi Yesaya bahwa bumi itu bulat (Yes. 40:22). Sebenarnya ada banyak contoh di dalam Alkitab hal-hal yang luar biasa tentang alam semesta dan sains yang pada zaman penulisannya belum dimengerti dengan baik, tetapi pada akhirnya manusia mengakui superioritas Alkitab. Salah satu bukti ini mungkin cukup untuk menyuntik semangat kita untuk meneliti Alkitab lebih lanjut.
§ Kemahabenaran Allah, mengharuskan Alkitab tidak ada salah. Alkitab telah menyanggupi kriteria ini. Sudah banyak kali para ateis dan kontra-Alkitab mencari kesalahan Alkitab, tetapi tidak pernah mereka menemukannya. Seringkali yang ada hanyalah kesalahpahaman para pembaca saja, misalnya tentang “jam” penyaliban Yesus. Di dalam Mar. 15:25 tertulis Yesus disalib jam 9 (LAI), dan di dalam Yoh. 19:14, kira-kira jam 12 Yesus belum disalib (LAI). Kesan kontradiksi ini dapat dijelaskan dengan baik jika mengetahui konteks latar belakang kedua Injil tersebut. Sebenarnya, Injil Yohanes memakai cara perhitungan waktu Yahudi yang dimulai pukul 06.00 (sebagai awal perhitungan), sedangkan Injil Yohanes memakai cara perhitungan waktu Romawi, yang dimulai pukul 24.00 (sebagai awal perhitungan). Jika dilihat ke teks aslinya (TR) atau terjemahan bahasa Inggris (KJV), sebenarnya ayat itu berbunyi “the third hour = jam ketiga” di Mar. 15:25, dan “the sixth hour = jam keenam” di Yoh. 19:4. Jadi, Alkitab tidaklah kontradiksi! Yesus disalib jam 9.
§ Kemahakudusan Allah, mengajarkan standar moral tertinggi. Alkitab mengajarkan “segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka…Mat.7:12.” Alkitab mengajarkan bahwa suami hanya boleh memperistri satu wanita saja (Mat.19:4). Harus mengasihi musuh, bahkan minta berkat dari rang yeng mengutuki kita (Luk. 6:27-28).
§ Kemahaadilan Allah, memberikan upah kepada setiap orang yang hidup benar dan mengasihiNya. Memberikan tempat yang tinggi di Sorga bagi setiap orang yang menaati firmanNya (Mat. 5:19); sebaliknya, bagi orang yang meniadakan (baca= mengabaikan) firmanNya akan mendapat tempat yang paling rendah di Sorga. Di sisi negatif, ternyata Allah juga member penghukuman yang adil bagi setiap orang menurut tingkat kejahatannya (Mat. 23:14).
b)    berarti siapapun yang percaya Alkitab pastilah orang yang paling malang
Kemalangan ini sangatlah beralasan, sebab di dalam Alkitab banyak diajarkan hal-hal yang sulit dilakukan oleh manusia secara umum, antara lain: mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Mat. 19:19; 22:39; Luk. 10:27; Rom. 13:9; Gal. 5:14; Yak. 2:8), mengasihi musuh (Mat. 5:44; Luk. 6:27, 35), member pipi kiri jika pipi kanan ditapar (Mat. 5:39; Luk. 6:29), dll. Bukankah lebih baik percaya kitab lain yang mengizinkan pembalasan?  Apakah Anda ingin menghabiskan hidup Anda dengan sesuatu yang tidak jelas? Lanjutkanlah membaca hiingga ke poin yang ketiga, supaya Anda mendapat gambaran yang lebih jelas.
c)    berarti Allah tidak pernah berfirman
Jika memang Alkitab bukanlah firman Allah, sementara tidak ada kitab lain yang layak dinobatkan sebagai kitab yang berasal dari Allah, karena justru nilainya jauh di bawah Alkitab, apakah mungkin Allah tidak pernah berfirman? Saya pikir, statement ini pasti salah. Allah adalah Allah yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi dan manusia yang memiliki akal budi. Sudah sepantasnyalah percaya bahwa Allah pasti berfirman kepada manusia untuk menyatakan dirinya, baik melalui wahyu lisan maupun wahyu tertulis. Jadi, jika kita percaya ada Allah yang Mahakuasa, pastilah ia berfirman dan firmanNya haruslah salah satu dari beberapa kitab yang menyatakan dirinya sebagai firman Allah. Sudahkah Anda sadar konsekuensi statement ini?
2. ALKITAB SALAH SATU FIRMAN ALLAH
Kebanyakan orang Kristen yang ingin menjadi “orang baik” bagi penganut agama lain cenderung memilih posisi ini. Alasanya adalah demi menghargai kepercayaan umat agama lain. Tetapi, jika kita merenungkan pernyataan ini, ternyata statement ini tidak memberikan kontribusi positif bagi iman ke-Kristenan kita, sebab ada cukup banyak konsekuensi logis yang sangat merugikan kita.
Berikut beberapa konsekuensi logis dari pernyataan tersebut, antara lain:
a)    berarti selain Alkitab, kitab-kitab lain juga adalah firman Allah
Konsekuensi paling mudah untuk dinyatakan adalah kitab-kitab lain juga firman Allah. Namun, jika kitab-kitab lain juga firman Allah, sementara isinya sarat dengan pertentangan, apakah mungkin Allah juga yang membuatnya demikian? Jika Anda memercayai statement ini, renungkanlah bahwa Anda sedang menyerang karakter Allah yang mahaadil. Sebab Allah yang Mahaadil tidak pernah ingin membuat anak-anak-Nya dilanda kebingungan. Statement ini sangat berbahaya!
b)    berarti menyesuaikan ajaran hanya kepada Alkitab adalah tindakan
yang kurang bijaksana
Seperti pada poin (1) bagian “b” telah dinyatakan, bahwa ajaran kitab-kitab lain jauh lebih “longgar” dibandingkan dengan ajaran Alkitab. Kitab lain ada yang mengajarkan bahwa suami bisa beristrikan sampai empat orang, adapula kitab lain yang mengajarkan bahwa dewi mereka bersuamikan lima orang. Selain itu, jika masuk surga ada iming-iming akan dapat bidadari. Sementara di Alkitab semua “kenikmatan duniawi” tersebut di tentang! Jika begini konsekuensinya, masihkah Anda setuju dengan statement ALKITAB SALAH SATU FIRMAN ALLAH?
c)    berarti keselamatan tidaklah melalui Yesus saja
Poin ini adalah inti dari semua kitab yang mengaku sebagai firman Allah, yaitu topik tentang keselamatan. Alkitab mengajarkan bahwa hanya bertobat dan percaya kepada Yesuslah seseorang akan selamat (Kis. 4:12); dengan cara mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hati (Roma 9:9-10). Kitab lain mengajarkan bahwa dengan usaha/amal ibadah/perbuatan baik seseorang bisa selamat. Hal ini sangat bertentangan dengan Alkitab! (bdk. Ef. 2:8-9 “Sebab oleh karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah”; Tit 3:5 “kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan”). Mungkinkah ada dua jalan keselamatan? Jika Anda berpikir demikian, renungkanlah ayat ini, “…Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku (Yesus). Yoh. 14:6.”
d)    berarti Yesus belum tentu Allah
Hanya di dalam Alkitablah kita dapatkan secara tegas dikatakan bahwa Yesus adalah Allah. Kitab-kitab lain hanya menyebut Yesus sebagai Nabi, awatara dll. Manakah informasi yang Anda percayai? Yesus itu Allah atau hanya sekadar nabi? Jika Ia hanya seorang nabi, dan bukan Allah, maka celakalah orang Kristen yang mempercayai bahwa Yesus adalah Allah, sebab tindakan itu adalah menghujat Allah. Jika Yesus memang Allah tetapi kitab lain menyangkalnya, maka celakalah orang yang menyangkal ke-ilahian Yesus tersebut. Masing-masing kitab member informasi yang berbeda, sehingga tidak mungkin keduanya benar. Hanya ada dua kemungkinan “Alkitab benar dan kitab lain salah; atau kitab lain yang benar dan Alkitab salah.”  
e)    berarti tidak ada kejelasan ajaran dari Allah
Jika Allah memang berfirman kepada manusia, dan menginginkan manusia diselamatkan, maka sangat tidak mungkin Ia mempermainkan manusia. Bukan rahasia lagi bahwa masing-masing kitab yang mengaku firman Allah tersebut memiliki perbedaan-perbedaan yang signifikan (penting). Memang, ada juga kesamaan-kesamaan lainnya. Tetapi, ketahuilah bahwa Iblis tidak sebodoh yang kita bayangkan. Ia akan membuat persamaan-persamaan teks di tempat-tempat tertentu, dan akan memelintirnya di bagian yang penting!
Sama halnya jika ada orang yang ingin memalsuka uang Rp 100.000,00 (seratus ribu), adalah tindakan konyol jika sipemalsu tersebut membuat bahannya dari logam! ini tidak akan berhasil. Tetapi ia akan membuat semirip mungkin, hingga hampir-hammpir tidak bisa dibedakan dengan aslinya.
Jika Anda memegang statement ini, kelak jika Anda masuk neraka Anda jangan pernah berpikir untuk mempersalahkan Allah. Sebab Allah menghendakin Anda untuk percaya Alkitab sebagai satu-satunya firman Allah.
f)     berarti Allah itu tidak adil dan konsisten, atau bahkan Dia bukanlah Allah
Alkitab lain mengajarkan bahwa seseorang bisa selamat dengan amal ibadahnya, sedangkan Alkitab tidak. Alkitab mengajarkan keselamatan hanya melalui bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Mungkinkah ada 2 jalan keselamatan? Atau 3, bahkan 4? Apakah kita semua kelak akan masuk Surga tanpa membeda-bedakan status, seperti ajaran agama lain? Jika demikian, di manakah keadillan Allah? Apakah Allah memberikan kemudahan mencapai Surga kepada kelompok agama tertentu dan kepada kelompok agama lain justru dipersulit? Jika Ya? Renungkanlah… Apakah Ia benar-benar Allah atau tidak? Ini adalah konsekuensi jika Anda percaya bahwa “Alkitab adalah salah satu firman Allah.” Masihkan Anda setuju statement ini?
g)    berarti orang Kristen adalah orang-orang malang dan bodoh
Jika Anda ingin disebut malang dan bodoh, peganglah statemen ke-2 ini. Karena Anda harus hidup susah payah di dunia ini tanpa kejelasan.
h)    berarti semua orang Kristen adalah penipu
Sudah sejak dahulu kala orang Kristen berusaha meyakinkan orang-orang di luar Kristus untuk percaya Alkitab sebagai firman Allah. Hanya ada dua kemungkinan, apakah orang Kristen tersebut penipu atau korban penipuan yang berusahan menipu orang lain. Apakah Anda suka dengan konsekuensi ini?
Setelah Anda membaca beberapa konsekuensi logis di atas, mungkin akan ada yang bertanya: “Jadi, kalau begitu bagaimanakah cara kita menghargai kepercayaan umat agama lain tanpa harus menimbulkan dampak negatif terhadap iman Kristen kita? Jawaban yang terbaik adalah bahwa kita harus selalu bersikap toleran penuh terhadap mereka (artinya, terserah mereka mau percaya yang mana mereka anggap sebagai firman Allah), tetapi kita tidak boleh kompromi (artinya, kita harus berkata Alkitablah yang satu-satunya firman Alla).
3. ALKITAB SATU-SATUNYA FIRMAN ALLAH
Tinggallah statement ketiga ini, “Alkitab satu-satunya Firman Allah.” Ini adalah konsep yang seharusnya dianut oleh setiap orang yang sungguh-sungguh mengasihi Allah dan Alkitab. Walaupun sebenarnya ada banyak denominasi gereja yang percaya statement ketiga ini, tetapi tidak banyak dari mereka yang sungguh-sungguh faham tentang konsekuensi yang mengikutinya. Renungkanlah beberapa konsekuensi yang saya uraikan di bawah ini, saya harap Anda bukanlah salah satu dari mereka.
a)     berarti semua statement Alkitab pasti benar
Allah yang benar tidak mungkin salah ketika berfirman! ini adalah penalaran yang mutlak benar. Sehingga jika Alkitab itu satu-satunya firman Allah, maka semua statemen di dalam Alkitab PASTI dan HARUS benar. Kebenaran tersebut mencakup hal-hal rohani maupun tentang sains. Jika suatu penemuan yang disebut “sains” berbeda dengan Alkitab, maka kita harus menyimpulkan bahwa “sains” tersebutlah yang salah, atau belum sempurna. Kasus seperti ini sudah kerap kali terjadi, dan Alkitab selalu terbukti benar akan pernyataan-pernyataannya.
b)   berarti kitab lain selain Alkitab bukanlah firman Allah
Frasa “satu-satunya” haruslah diartikan hanya satu-satunya secara absolut. Frasa itu tidak boleh diartikan “satu-satunya” hanya bagi orang Kristen, tetapi bahkan satu-satunya di bawah kolong langit. Oleh karena itu, selain Alkitab pastilah tidak ada kitab lain lagi yang bisa disebut sebagai firman Allah. Definisi yang demikian justru telah merusak makna dasar di frasa “satu-satunya.”
c)    berarti semua manusia harus menyesuaikan semua ajarannya terhadap Alkitab
Semua ajaran yang jelas-jelas bertentangan dengan Alkitab harus kita nyatakan salah tanpa terkecuali! Alkitab tidak pernah melegalkan polygamy melainkan monogamy, jadi kitab apapun yang bertentangan dengan Alkitab, pastilah salah. Masih ada banyak hal lain lagi, tetapi sedikit “suntikan” ini kiranya bisa menyadarkan kita akan konsekuensi statemen ke-3 ini.
d)    berarti selain petunjuk keselamatan dari Alkitab adalah salah
sebagai kebalikan dari poin (3) bagian “a” di atas, yaitu tentang satu-satunya, maka statement tersebut mengarahkan kita kepada konsep yang lebih tegas lagi bahwa selain petunjuk Alkitab, pastilah salah! Bagian apapun di kitab lain yang bertentangan dengan Alkitab, maka pastilah informasi yang didalam kitab lain tersebut yang salah. Jika kitab lain berkata Ismail yang dipersembahkan, sementara Alkitab mencatat orang yang dipersembahkan tersebut adalah Ishak, maka kita bisa langsung menyimpulkan bahwa kitab lain tersebutlah yang salah dan Alkitablah yang benar.
Konsekuensi ini simple dan sangat masuk akal, hanya saja masih banyak di luar sana yang enggan mengatakannya.
e)    berarti hanya di dalam Yesuslah ada keselamatan
Alkitab tidak pernah memberi peluang kepada pembacanya untuk mencari celah, kalau-kalau ada cara lain supaya bisa selamat tanpa melalui Yesus. Sejak masa PL hingga masa PB Alkitab tetap konsisten menyatakan bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus. Di dalam Kej. 3:15, yang oleh para teolog sering dikenal sebagai protevangelium menubuatkan tentang keselamatan dari Yesus Kristus.
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
Siapakah keturunan perempuan tersebut, yang akan meremukkan kepala si ular? Dialah Yesus Kristus, yang oleh kematian-Nya di kayu salib telah menghancurkan kuasa si Iblis/ular (bdk. Ibr. 2:14 “supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut!”).
Doa Yesus Kristus ketika di taman Getsemani semakin menguatkan pandangan ini, ketika Ia berkata “…Ya bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku,…” Mat. 26:39. Dengan demikian, kita bisa memahami statement-statement Alkitab yang dengan tegas menyatakan bahwa hanya di dalam Yesuslah ada keselamatan tersebut.
§ Kis 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.”
§ 14:6 Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
§ 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

source : https://marudutsianturi.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar