1:9 Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
1:10 Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.
1:11 Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
1:12 Segera sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun.
1:13
Di padang gurun itu Ia tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh
Iblis. Ia berada di sana di antara binatang-binatang liar dan
malaikat-malaikat melayani Dia.
1:14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah,
1:15 kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Pendahuluan
Bacaan
hari ini mengisahkan tentang masa awal pelayanan Yesus yang ditandai
dengan baptisan di sungai Yordan dan pencobaan yang dialamiNya di padang
gurun. Melaluinya kita akan dituntun bagaimana meneladani Yesus dalam
menghadapi pencobaan hidup.
Yesus
memulai pelayanannya dengan pergi ke sungai Yordan, tempat dimana
Yohanes Pembaptis membaptis orang yang mau percaya kepada Allah di
sungai tersebut sebagai tanda pertobatan. Yesus-pun juga di baptis
meskipun semula Yohanes merasa tidak layak karena ia tahu bahwa Yesus
adalah Mesias yang dinantikan. Pada saat dibaptis, Roh Allah turun ke
atas Yesus dalam rupa burung merpati dan terdengar suara dari surga yang
mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Penjelasan
- Banyak
pertanyaan muncul berkenaan dengan apakah Yesus berdosa sehingga perlu
dibaptis. Para teolog menyimpulkan bahwa baptisan Yesus mempunyai makna
yang lain. Baptisan ini dimaksudkan sebagai tanda solidaritas Yesus
dengan manusia yang berdosa. Perlu diketahui pula bahwa baptisan
sebenarnya bukanlah sakramen penyucian dosa atau tanda bahwa orang itu
akan masuk surga, atau bahwa orang yang dibaptis sudah tidak berdosa
lagi; baptisan hanyalah tanda bahwa orang yang dibaptis sudah menjadi
orang percaya. Demikian pula Yesus dibaptis sebagai simbol dimulainya
pelayanan pengabaran Kerajaan Surga yang dilakukannya selama tiga tahun
hingga Ia mati disalibkan. Baptisan Yesus bukan berarti membuat kita
menyimpulkan bahwa Yesus juga adalah orang berdosa yang perlu pertobatan
dan penyesalan. Sebab jika itu yang terjadi, maka tidak mungkin Yesus
dapat menggantikan tanggungan hukuman dosa manusia sebab sama
berdosanya. Lagipula jika Ia berdosa, suara Allah yang menyatakan bahwa
Allah berkenan kepadaNya juga tidak akan dinyatakan pada waktu itu.
- Lalu,
untuk apa Yesus dibaptis? Peristiwa ini menjadi peneguhan bahwa Yesus
adalah Anak Allah (yang tidak berdosa), yang diutus Allah untuk menjadi
sama seperti manusia yang berdosa, yang mau merendahkan diriNya untuk
menjadi korban penebusan dosa manusia.
- Setelah
dibaptis, Yesus lalu pergi ke padang gurun dan berpuasa empat puluh
hari empat puluh malam. Di sana Ia dicobai iblis tiga kali dan Yesus
mengalahkan setiap pencobaan yang dihadapi-Nya. Dan kebenaran yang ada
dalam diri Yesus kemudian diuji dengan pencobaan yang dialamiNya. Tiga
pencobaan yang menjanjikan diriNya dapat luput dari penderitaan karena
ulah manusia berhasil dilewatiNya karena Yesus selalu mengedepankan
kehendak dan rencana Allah atas hidupNya. Yesus tetap menjadikan
ketaatanNya kepada kehendak BapaNya sebagai yang utama dalam hidupNya.
Melalui baptisan dan pencobaan, Yesus mengesampingkan harga diri,
status, demi BapaNya dan menanggung derita demi kita manusia berdosa.
- Bagi
Markus, Kerajaan Allah merupakan inti dari pewartaan Yesus: "Waktunya
telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah
kepada Injil." (Markus 1:15). yang paling penting mengenai Kerajaan
Allah ialah pengakuan akan kuasa dan pemerintahan Allah. Mewartakan
Injil berarti mewartakan Kerajaan Allah yang sudah dekat dalam Kristus.
Dengan kata lain, hidup Yesus, sabda dan karyaNya merupakan pemenuhan
janji yang sudah sejak dahulu kala diharapkan.
Renungan
Ketika Yesus berkata : "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”, hal itu menyadarkan kita bahwa “Waktu”
adalah anugerah Tuhan yang harus kita manfaatkan sesuai dengan
kehendakNya, yaitu untuk melaksanakan kehendak atau tugas pengutusanNya,
yang menjadi nyata dalam tugas pekerjaan atau kewajiban kita
sehari-hari, entah di rumah, di dalam tempat kerja atau masyarakat pada
umumnya. Setiap saat atau hari usia kita bertambah dan diharapkan juga
menjadi semakin dewasa dalam hal kepribadian, tumbuh berkembang menjadi
pribadi cerdas beriman. Namun jika kita jujur mawas diri atau melihat
diri sendiri rasanya bagi kita semua tambah usia atau tambah waktu yang
kita lalui berarti tambah dosanya karena kelemahan dan kerapuhan kita.
Jika demikian adanya kita semua dipanggil untuk bertobat dan
memperbaharui diri.
Adanya
pendapat yang mengatakan bahwa 21 Mei 2011 adalah Hari Pengangkatan dan
21 Oktober 2011 adalah Akhir Dunia ini, boleh saja untuk mengingatkan
kita bahwa apa yang tertulis dalam alkitab pasti terjadi . Iman kita
harus tetap teguh seperti dikatakan dalam Ibrani 11 : 7 : “Karena
iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum
kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan
keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan
untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya”. AMIN
narasumber : http://utm-nainggolan.blogspot.com
narasumber : http://utm-nainggolan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar