Banyak
di antara kita mungkin berkata, Aku sudah bertobat, hidup baru, setia melayani,
setia berdoa, setia beribadah. Tetapi mengapa semua itu sepertinya tidak
membawa pengaruh apa-apa bagi hidupku, hidupku begini-begini saja, biasa-biasa
saja? Mungkin ada yang berkata seperti ini? Anda tidak sendiri, ada banyak
orang Kristen yang bertanya seperti ini dan termasuk saya sendiri.
Masalahnya di mana? Apakah Tuhan berbohong dengan semua janji-janjinyaNya? Ataukah Alkitab yang salah? Saya yakin bukan seperti itu, kalau begitu apa yang terjadi? Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Ada pencuri yang mencuri berkat-berkat kita, Ada kuasa yang menahan dan menghalangi berkat-berkat kita, ada kutuk yang mengikat dan menghalangi berkat kita.
Hari
ini kita akan belajar bagaimana mematahkan kutuk dan melepaskan berkat.
Pertama-tama kita belajar tentang dua fakta: Fakta 1 Galatia 3:13 Kristus telah
menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita,
sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu
salib!" Ayat ini memberitahu kita, bahwa Yesus mati di kayu salib, bukan
hanya untuk dosa-dosa kita, tetapi Dia juga mengambil semua kutuk kita dan
ditanggungNya di kayu salib.
Fakta
ke-2, 1 Petrus 1:18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, 1:19 melainkan dengan
darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang
tak bernoda dan tak bercacat.
Ayat
ini memberitahukan kepada kita, bahwa kita sudah ditebus LUNAS, dengan darah
yang mahal. Dengan melihat kedua fakta ini, SEHARUSNYA tidak ada kutuk yang
mengikat kita. Tetapi kenapa pada kenyataannya berbeda? Kenapa ada kuasa yang
menghalangi berkat? Kenapa ada kutuk yang mengikat sehingga berkat-berkat itu
sulit untuk datang kepada kita?
Jawabannya
gampang, Yohanes 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu
akan memerdekakan kamu. Ayat ini seringkali dikutip hanya setengah-setengah.
Perhatikan baik-baik: Tuhan Yesus tidak bilang kebenaran akan memerdekakan
kamu. Tapi, Tuhan Yesus bilang, kebenaran yang kamu ketahui itu akan
memerdekakan kamu.
Hanya
kebenaran yang kita ketahui atau pahami itulah yang memerdekakan kita. Apa yang
menjadi penghalang bagi berkat-berkat kita, adalah karena ketidaktahuan kita
akan kebenaran. Memang, Tuhan Yesus sudah memikul kutuk kita, kutuk sudah
diselesaikan di kayu salib. Memang, kita sudah dibayar dengan lunas dengan
darah yang mahal. Tapi karena kita tidak memahami kebenaran, maka ada kutuk
yang mengikat kita dan kebenaran itu belum memerdekakan kita.
Kebenaran
untuk mematahkan kutuk dan melepaskan berkat. Dalam Amsal 18:21 dikatakan hidup
dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Cara
pertama kutuk mengikat hidup kita dan menghalangi berkat berkat datang dalam
hidup kita adalah dengan melalui lidah, kata-kata kita. Kita renungkan baik
baik ayat ini. Lidah mempunyai kuasa atas hidup dan mati. Dan siapa
menggemakannya akan memakan buahnya.
Seringkali
kita tanpa sadar, mengutuki diri kita sendiri, studi kita sendiri, keuangan
keluarga kita, keuangan orang tua kita, masa depan kita. Waktu kita bilang,
saya tidak bisa pelajaran tertentu, itu sedang mengutuki diri sendiri. Waktu
kita bilang kepada anak kita, dia nakal, kita sedang kutuk anak kita. Waktu
kita bilang, orang tua cuma petani, tidak mungkin kasih sekolah sampai tinggi,
S1, S2, S3, maka kita sedang mengutuk keuangan orangtua kita.
Dalam
kitab Kejadian dikatakan kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah.
Allah menciptakan dunia ini dengan perkataanNya, dan semuanya baik. Dalam kitab
wahyu Allah menghancurkan dunia ini juga dengan perkataanNya. Manusia serupa
dan segambar dengan Allah. Manusia juga diberi kuasa untuk berkat dan kutuk di
dalam perkataannya. Jika demikian, maka kita harus hati-hati menggunakan lidah
kita.
Jika
demikian maka hanya hal-hal yang baik atau positif saja yang kita katakan
tentang studi kita, keuangan kita, orangtua kita. Dan demi Allah yang hidup,
Tuhan akan melakukan semua yang kita katakan itu. Bagaimana mematahkan kutuk
dan melepaskan berkat, yakni dengan menghindari kata-kata negatif tentang
dirimu, studimu, keluargamu, keuanganmu, anak-anakmu. Mulai perkataan yang
positif tentang hidupmu, studimu, keuangan keluargamu, anak-anakmu, orang
tuamu. Lepaskan berkat, nubuatkan berkat-berkat atas hidupmu. Haleluya, Amin.
(*)
dari Pdt Yani Gunawan - Menado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar