LAHIR BARU DAN HIDUP BARU
Manusia Baru
Yesus
menginginkan kita menjadi manusia baru, manusia yang hidup di dalam Dia
dan manusia yang dibaharui di dalam roh dan pikirannya seperti pada
Injil Efesus 4 : 17 – 18 ”Sebab itu kukatakan dan dan
kutegaskan: jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak
mengenal Allah dengan pikiranya yang sia-sia dan pengertiannya yang
gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang
ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
Arti Hidup Baru
Lahir
baru berarti memulai kehidupan yang berarti dalam Kristus. Yesus yaitu
masuk dalam kehidupan yang baru. Hidup baru berarti suatu keadaan dimana
kehidupannya sudah berubah tidak sama seperti sebelumnya. Kelahuran
baru bukanlah sesuatu yang bisa kita ciptakan. Kelahuran baru bukanlah
menerima vusu yang trasenden atau memulai hidup yang baru, ataupun
memperoleh perasaan religius yang aneh. Kelahiran baru bukanlah suatu
langkah maju dalam reinkarnasi. Kelahuran baru bukan sekedar kesadaran
diri. Bukan sejenus renungn mistik atau perjalanan roh karena pengaruh
obat bius. Sebaliknya, kelahuran baru adalah karya Allah yang nyata dan
menetap, yang darinya kita meneima sifat yang batu dan kudis. Itulah
yang tercakup dalam hidup baru, suatu kelahuran yang adikodrati dan
rohani, dari atas yang terjadi setiap saat takkala seorang menaruh
pengharapannya pada Kristus.
Sumber Hidup Baru
Sebagai
umatNya, kita mempercayai bahwa Yesus Kristus adalah utusan Allah.
Injil yang berarti kabar baik telah menyatakan bahwa Yesus Kristus, anak
Allah, meninggalkan surga dan datang ke dunia. Dia dilahirkan oleh
seorang perawan: ”.....anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut
kudus, anak Allah.” (Lukas 4 : 35), hidup tanpa dosa. Dia telah dicobai,
hanya tidak berbuat dosa (Ibrani; 4 :15). Ia disalibkan dan dibuat
”menjadi dosa karena kita supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.”
(Z Korintus 5 : 21). Akhirnya Allah ”membangkitkan Dia dari antara orang
mati dan mendudukan Dia disebelah kanan-Nya di sorga....” Efesus 1 :
20).
Mempercayai
kebenaran-kebenaran inilah yang membuahkan keselamatan. Inti dari
sumber hidup baru ini adalah pengakuan kita bahwa Yesuslah sumber
keselamatan.
Permulaan Hidup Baru
· Kesadaran akan Dosa
Ada
tiga langkah yang tidak dapat dipisahkan dalam kaitannya dengan
penyelamatan manusia. Langkah pertama ialah, menyadari bahwa manusia
telah tercemar dosa. Seseorang perlu mengaku bahwa ia telah berdosa.
Alkitab mengatakan bahwa semua orang ”telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah”. (Roma 3 : 23). Dosa dalam 1 Youannes 3 :
4b, ialah pelanggaran hukuman Allah. Dosa bukan hanya perbuatan yang
salah, tetapi juga berupa kegagalan dalam melakukan perbuatan baik,
”jadi seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi tidak
melakukannya, ia berdosa (Yakobus 4 : 7). Jadi tidak ada yang tidak
berdosa. Setiap orang telah berdosa terhadap Allah dan perlu
diselamatkan kebenaran ini harus disadari dan disukai, baik terhadap
diri sendiri, maupun terhadap Allah.
· Pertobatan
Langkah
kedua adalah: bertobat. Jika seseorang bertobat, pandangan dan sikap
hatinya terhadap dosa berubah. Pertobatan sumpama perubahan Allah. Tuhan
Yesus menghimbau supaya semua orang bertaubat dan ”percaya kepada
Injil” (Marcus 1: 15) ia memperingatkan,”tetapi jikalau kamu tidak
bertaubat, kamu semua akan binasa....” (Lucas
13 : 3). 2 Samuel dikisahkan tentang dosa Raja Daud. Ia berzinah dan
membunuh. Allah mengutus Nabi Natan untuk menunjukan kesalahannya.
Setelah sadar akan perbuatan jahatnya Daud benar bertobat. Ketulusan pertobatannya tertulis dalam Nazmur 51 yang dalam doanya ia meminta dengan kerendahan hati.
· Iman
Langkah
ketiga ialah beriman kepada Yesus Kristus. Beriman kepada Kristus erat
kaitannya dengan pertobatan. Beriman kepada Kristus berarti menyerahkan
segalanya kepada Yesus Kristus...dirinya, dosanya, hidupnya, masa
depannya, dan yang ada pada dirinya. Tidak ada satu orangpun yang dapat
menyelamatkan dirinya sendiri. Hanya Tuhan Yesuslah yang berkuasa
menyelamatkannya: Kita orang berdosa, hanya dapat diselamatkan kalau
kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus.
Sifat dan Tujuan Hidup Baru
a. Sifat Hidup Baru
Yohannes
3 : 16 menyatakan menyatakan : ”Setiap orang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang ketat.” Hidup yang kekal berarti
hidup yang abadi, berlangsung terus menerus tidak henti-hentinya. Memang
setiap orang yang akan meninggal mati secara jasmani. Itu adalah akibat
dosa Roma : 6 : 2 ”Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah
ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”Tetapi secara
rohani, seorang Kristiani tidak akan mati. Artinya rohnya akan
memperoleh kehidupan kekal dihadapan Allah.
Pada
saat orang percaya kepada Kristus dan menerima Dia menjadi juru selamat
pribadi. Ia terlepas dari keadaan mati rohani. Ia memasuki kehidupan
rohani (Efesus 2 : 3), kehidupan inilah yang bersifat kekal.
b.Tujuan Hidup Baru
Kehidupan
baru seorang percaya berbeda dari sebelumnya. Firman Allah mengatakan
kehidupan orang yang belum mengenal Allah, dalam Yesaya 57 : 20
menyatakan, ”seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tenang
dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.” Sesudah ia mempercayakan
dirinya kepada Kristus. Ia memperoleh damai Allah dan menjadi ciptaan
baru: jadi siapa yang ada di dalam Kristus, Ia adalah ciptaan baru:
”yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2
Korintus, 5 : 17).
Sebagai
ciptaan baru, kita seumpama bayi yang baru lahir. Tentu kita memerlukan
susu rohani yaitu firman Tuhan.” Dan jadilah sama seperti bayi, yang
selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani...” (1 Petrus 2 :
2).
Kita harus secara teratur membaca dan merenungkan firman Tuhan supaya kita dapat bertumbuh menjadi orang yang dewasa rohaninya.
Sesudah
orang itu memasuki hidup baru di dalam Kristus, wajarlah bila ia rindu
agar orang lain juga diselamatkan atas kesadarannya sendiri dan
berdasarkan pengalaman keselamatannya. Ia dapat bersaksi supaya orang
lain juga diselamatkan. Itulah salah satu tujuan baru ”sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang aku mengutus kamu.” (Yohannes 20 :
21). Dalam 2 Karintus 5 : 20a, menyatakan, ”Jadi kamu ini adalah
utusan-utusan Kristus.... Dalam 2 Korintus 5 : 19 b menyatakan, ”Allah
mempercayakan berita kedamaian itu kepada kami.”
Source: http://ferdinan01.blogspot.co.id
Source: http://ferdinan01.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar